- LIVERPOOL – Mantan CEO Liverpool Rick Parry menegaskan bahwa lolos ke Liga Champions merupakan target minimal bagi siapapun manajer baru The Reds musim depan.
Parry yang meninggalkan jabatannya pada 2009 lalu mengakui persaingan ke Liga Champions saat ini semakin ketat. Namun, klub yang bermarkas di Anfield tersebut di mata Parry punya semua modal yang dibutuhkan untuk bertengger di top four.
“Kami selalu menegaskan bahwa lolos ke Liga Champions bukanlah tujuan, melainkan target minimal,” kata Parry kepada BBC Sport, Rabu (23/5/2012).
Parry yang menjadi CEO sejak 1998 hingga 2009 mengalami tahun-tahun penuh kesuksesan bersama The Reds. Terutama ketika Liverpool ditangani oleh Gerard Houllier dan Rafael Benitez. Di tangan Benitez, Liverpool meraih trofi LC 2005.
“Ketika kamu melihat kriteria yang kami tentukan ketika memilih Gerard Houllier dan Rafael Benitez, maka mereka berdua berbeda. Dengan Gerard, kami butuh pengalaman Eropa, sementara dengan Rafa, kami mencari seseorang yang masih muda dan lapar gelar,” jelas Parry.
Saat ditanya siapa yang pilihan yang lebih baik, apakah Andre Villas-Boas atau Roberto Martinez, Parry menjawab dengan diplomatis.
“Dari pengalaman saya, pertama-tama kamu harus menetapkan kriteria dengan sangat ketat. Dari situ, biasanya akan membawa kami kepada satu kandidat terpilih,” tandas Parry.
sumber : Baca juga - klik di sini Pics Hot Parry yang meninggalkan jabatannya pada 2009 lalu mengakui persaingan ke Liga Champions saat ini semakin ketat. Namun, klub yang bermarkas di Anfield tersebut di mata Parry punya semua modal yang dibutuhkan untuk bertengger di top four.
“Kami selalu menegaskan bahwa lolos ke Liga Champions bukanlah tujuan, melainkan target minimal,” kata Parry kepada BBC Sport, Rabu (23/5/2012).
Parry yang menjadi CEO sejak 1998 hingga 2009 mengalami tahun-tahun penuh kesuksesan bersama The Reds. Terutama ketika Liverpool ditangani oleh Gerard Houllier dan Rafael Benitez. Di tangan Benitez, Liverpool meraih trofi LC 2005.
“Ketika kamu melihat kriteria yang kami tentukan ketika memilih Gerard Houllier dan Rafael Benitez, maka mereka berdua berbeda. Dengan Gerard, kami butuh pengalaman Eropa, sementara dengan Rafa, kami mencari seseorang yang masih muda dan lapar gelar,” jelas Parry.
Saat ditanya siapa yang pilihan yang lebih baik, apakah Andre Villas-Boas atau Roberto Martinez, Parry menjawab dengan diplomatis.
“Dari pengalaman saya, pertama-tama kamu harus menetapkan kriteria dengan sangat ketat. Dari situ, biasanya akan membawa kami kepada satu kandidat terpilih,” tandas Parry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar